MENSIKAPI KEHIDUPAN : Surat Al-Jum’ah Ayat 9-11 dan Surat Al-Qashash Ayat 77

A. Mensikapi Kehidupan: Surat Al-Jum’ah (62) Ayat 9-11

(9) Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru untuk bersembahyang pada hari Jum’at, maka pergilah untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya.

Seruan untuk shalat yang dimaksud diatas dan yang mengharuskan dihentikannya segala kegiatan adalah adzan yang dikumandangkan saat khatib naik ke mimbar. Ini karena, pada masa Nabi SAW, hanya dikenal sekali adzan. Pada masa Sayyidina Utsman, ketika semakin tersebar kaum muslimin di penjuru kota, beliau memerintahkan melakukan dua kali adzan. Adzan pertama berfungsi mengingatkan bahwa sebentar lagi ibadah shalat Jum’at akan dimulai dan agar mereka bersiap-siap menghentikan aktivitas mereka. Pergi ke masjid dan meninggalkan pekerjaan adalah manfaat yang besar.

Resensi Buku

Judul                         :  Islam dan Pluralisme Agama – Dinamika Perebutan Makna

Penulis                      :  Dr. Ngainun Naim

Penerbit                    :  Aura Pustaka

Tahun Terbit              :  2014

Jumlah Halaman       :  267 hal

Harga                        :  Rp. 30.000,-

 

Berkaitan dengan usaha membangun pemahaman yang lebih komprehensif terhadap makna pluralisme agama, penting untuk memahami tentang apa pengertian agama itu sendiri. Harun Nasution mengatakan bahwa agama dapat dibagi menjadi delapan definisi yang intinya adalah pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus dipatuhi. Sedangkan pengertian pluralisme, secara istilah pluralisme bukan sekadar keadaan atau fakta yang bersifat plural, jamak atau banyak. Lebih dari itu, pluralisme secara subtansial termanifestasi dalam sikap untuk saling mengakui sekaligus menghargai, menghormati, memelihara dan bahkan mengembangkan, atau memperkaya keadaan yang bersifat plural, jamak, atau banyak.

Guru adalah Pekerjaan Mulia

Guru adalah Pekerjaan Mulia

Oleh: Ulinnuha (115-14-065)

Guru adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya dengan kemampuan maksimal. Profesi guru khususnya di Indonesia, banyak guru yang masih berstatus guru honorer atau Guru Tidak Tetap (GTT). Guru honorer kondisinya sangat memprihatinkan, gaji yang diterima setiap bulan kurang lebih Rp. 300.000−Rp. 500.000. Gaji tersebut tentu tidak mencukupi untuk kehidupan sehari-hari. Apalagi bagi guru yang sudah berkeluarga.

Kondisi guru honorer diperparah dengan pengeluaran di dalam kelas. Maksudnya pengeluaran untuk memfasilitasi para siswa, seperti alat tulis, materi, bahan untuk praktek dan lain-lain. Lain halnya dengan guru yang berstatus PNS atau Guru Tetap yang telah diangkat oleh pemerintah dan memiliki gaji yang tetap setiap bulan.